Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan acara BUMN Startup Day yang disiarkan secara live streaming di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/9/2022) mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun yang gelap dan penuh ketidakpastian. Adanya pernyataan ini bukan tanpa alasan. Dampak pandemi Covid-19 yang masih terasa, serta perang antara Rusia dan Ukraina berkontribusi besar untuk ketidakstabilan ekonomi dunia.
Dengan ancaman tersebut, tentu menjadi tantangan dan momok bagi para pelaku bisnis. ancaman krisis dan resesi membayangi seluruh industri, termasuk mereka yang bergerak di dunia online. Namun, menurut Chemi Katz, CEO dan co-founder dari Namogoon, trend bisnis digital 2023 masih bergerak ke arah yang positif. Lalu, trend apa saja yang harus diawasi untuk menghadapi tahun 2023?
Toko Fisik Mulai Tidak Diminati
Transformasi digital yang berjalan dengan cepat dan masif semenjak pandemi Covid-19 menumbuhkan berbagai macam kebiasaan baru, salah satunya adalah berbelanja online. Diperkirakan, saat ini ada sekitar 21 juta konsumen digital baru di Indonesia.
Menawarkan kebebasan untuk belanja kapanpun dan dimanapun, berdampak pada sepinya pelanggan untuk datang ke toko fisik. Menurut data dari Google, 66% orang lebih memilih untuk berbelanja online ketimbang harus datang ke toko fisik.
Konsumen Adalah Raja
Penelitian menyatakan, konsumen berbelanja lebih banyak dari sebelumnya di situs yang mereka kenal dan percayai, hal tersebut berdampak pada peningkatan konsumen yang kembali berbelanja sebesar 36%. Dapat dikatakan bahwa customer relations menjadi hal penting yang perlu diperhatikan para pelaku bisnis, dan dapat diperkirakan tren tahun 2023 akan fokus pada reputasi dan citra perusahaan yang baik.
Berinvestasi dalam pengalaman pelanggan yang lebih baik, menunjukkan komitmen Anda terhadap nilai-nilai yang selaras dengan pelanggan Anda, dan memberikan pengalaman berbelanja yang baik adalah taktik yang berguna untuk dijelajahi agar pelanggan kembali lagi.
Social Commerce Akan Mendominasi Pasar
Suka atau tidak suka, tidak dapat disangkal bahwa media sosial telah mengambil alih dunia. Enam tahun setelah dirilis, Tiktok berhasil mengumpulkan 1 miliar pengguna aktif. Menggunakan algoritme yang kuat dan pengeboman video yang dipersonalisasi dan konten berbasis gambar. TikTok sekarang menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh sepanjang masa, diikuti oleh Instagram dan Facebook.
Dengan masifnya dampak yang dihasilkan oleh Tiktok. Gen-Z akhirnya menggunakan Tik Tok untuk mencari jawaban yang sebelumnya mereka cari di Google. Pemasar yang biasanya menganggap media sosial sebagai saluran pencitraan, perlu mempertimbangkan kembali penggunaan TikTok sebagai mesin pencarian.
Perkembangan bisnis digital yang secara drastis meningkat selama tiga tahun terakhir, dapat menjadi peluang bagi para pelaku bisnis untuk terus melakukan ekspansi dan mencoba berbagai macam formula baru untuk mendukung bisnis mereka.
Optima sebagai digital agency dengan spesialisasi di TikTok, dapat membantu Anda untuk merancang strategi konten yang dapat meningkatkan visibilitas digital dan brand awareness yang lebih baik. Mari terhubung bersama kami untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Optima dan layanan yang kami berikan.
Comments